Wednesday, May 15, 2013

Chlorpheniramine maleate

Chlorpheniramine maleate termasuk dalam kategori agen antialergi, yaitu histamin (H1-receptor antagonist). Chlorpheniramine maleate memiliki nama kimia 2-Pyridinepropanamine, b-(4-chlorophenyl)-N,N-dimethyl.
Obat ini biasa digunakan untuk meredakan bersin, gatal, mata berair, hidung atau tenggorokan gatal, dan pilek yang disebabkan oleh hay fever (rinitis alergi), atau alergi pernapasan lainnya.

Penelitian pada hewan pada obat ini tidak menunjukkan risiko pada janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita dalam 1 trimester, serta tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya.
Obat golongan ini memiliki efek penenang yang relatif lemah dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama. Chlorphenamine sering dikombinasikan dengan fenilpropanolamin untuk membentuk suatu obat alergi dengan antihistamin dan dekongestan. Antihistamin sangat membantu dalam kasus di mana alergi merupakan penyebab batuk atau pilek.

Indikasi

Kondisi alergi Bersin, gatal, mata berair, hidung atau tenggorokan gatal, dan pilek yang disebabkan oleh hay fever (rinitis alergi), atau alergi pernapasan lainnya.
Syok anafilaktik

Kontraindikasi :
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap obat antihistamin

Voltadex

Voltadex
Risiko Kardiovaskuler
AINS dapat menyebabkan peningkatan risiko kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat berakibat fatal. Risiko ini meningkat dengan lamanya penggunaan. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler (lihat Peringatan)
Diclofenac sodium dikontraindikasikan untuk pengobatan nyeri pascaopratif pada bedah pintas koroner (lihatPeringatan)
AINS menyebabkan peningkatan risiko efek samping serius pada saluran cerna, termasuk perdarahan, ulserasi dan perforasi lambung atau usus, yang dapat berakibat fatal. Efek samping ini dapat terjadi kapanpun selama penggunaan, tanpa adanya gejala peningkatan. Pasien lansia berisiko lebih besar untuk efek samping serius pada saluran cerna (lihatperingatan)

Komposisi
VOLTADEX 25 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung:
Diclofenac Sodium  25 mg

VOLTADEX 50 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung:
Diclofenac Sodium  50 mg

Farmakologi
Diclofenac sodium adalah turunan asam fenil asetat yang memiliki khasiat antirematik, anti-inflamasi, antipiretik dan analgetik.

Indikasi
Nyeri yang disebabkan oleh inflamasi non-rematik.
Artritis rematik, osteoartritis, spondilitis ankilosa, spondiloartritis.

Kontraindikasi
Ulkus peptikum
Reaksi hipersensitif terhadap diclofenac.
Tidak diberikan pada pasien mengalami serangan asma, urtikaria atau rhinitis bila menggunakan aspirin atau antiinflamasi lainnya.

Dosis
25 – 50 mg, 3 kali sehari.
Untuk pengobatan jangka panjang cukup 75 – 100 mg sehari.
Dosis sehari jangan melebihi 150 mg.
Anak – anak umur 6 tahun atau lebih : 1 – 3 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi.
Tablet harus ditelan utuh pada waktu atau sesudah makan.

Efek Samping
Pada umumnya diclofenac sodium ditoleransi dengna baik dalam tubuh.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan saluran cerna, selain itu dapat pula pula timbul rasa sakit kepala, mual, muntah, kembung, sukar tidur, ruam kulit, dan pruritus dengan insiden yang lebih jarang terjadi.

Peringatan dan Perhatian
Efek Kardiovaskuler
Kejadian trombolitik kardiovaskuler.
Uji klinis dengan berbagai COX-2 selektif dari AINS nonselektif sampai dengan tiga tahun menunjukkan peningkatan resiko trombolitik kardiovaskuler (KV) serius, infark miokard, dan stroke yang dapat berakibat fatal. Semua AINS, baik COX-2 selektif maupun non selektif, dapat menyebabkan risiko yang sama.
Risiko meningkat pada pasien dengan penyakit KV atau memiliki faktor risiko penyakit KV. Untuk mengurangi risiko efek samping tersebut, AINS harus diberikan dengan dosis efektif terendah dan lama pengobatan sesingkat mungkin. Dokter dan pasien harus waspada terhadap terjadinya efek samping tersebut, walaupun tidak ada gejala KV sebelumnya. Pasien harus diberi informasi mengenai tanda dan/atau gejala KV serius dan langkah yang harus dilakukan jika tanda dan/atau gejala tersebut muncul.

Tidak ada bukti bahwa penggunaan bersama asetosal dapat mengurangi peningkatan risiko efek samping trobotik KV serius oleh AINS. Penggunaan AINS bersama dengna asetosal justru meningkatkan risiko efek samping serius pada saluran cerna (lihat Peringatan saluran cerna).
Hipertensi
AINS dapat menyebabkan munculnya hipertensi baru atau memperberat hipertensi yang sudah ada yang dapat berakibat pada peningkatan efek samping KV. AINS dapat menurunkan efek antihipertensi tiazid atau diuretik kuat. AINS, termasuk diclofenac sodium harus digunakan dengan hati – hati pada pasien hipertensi. Tekanan darah harus dimonitor sejak awal dan selama terapi dengan AINS.
Gagal jantung kongestif dan edema
Retensi cairan dan edema telah terlihat pada beberapa pasien yang menggunakan AINS. Diclofenac sodium harus digunakan dengna hati – hati pada pasien dengan retensi cairan atau gagal jantung
Saluran Cerna-Risiko Ulserasi, Perdarahan, dan Perforasi
AINS, termasuk diclofenac sodium, dapat menyebabkan efek samping saluran cerna serius termasuk inflamasi, perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung, usus kecil atau usus besar yang dapat berakibat fatal. Efek samping serius ini dapat terjadi kapanpun, dengan atau tanpa gejala peringatan. Hanya satu dari 5 pasien yang mengalami efek samping serius pada saluran cerna atas menunjukkan gejala. Ulkus pada saluran cerna atas, perdarahan, atau perforasi yang disebabkan AINS terjadi pada sekitar 1% pasien yang diobati selama 3 – 6 bulan, dan pada kira – kira 2 – 4% pasien yang diobati selama 1 tahun. Penggunaan yang lebih lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping saluran cerna serius. Namun, terapi jangka pendek bukan berarti tanpa resiko.

AINS harus diresepkan dengan sangat berhati – hati pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tukak atau perdarahan saluran cerna. Pasien dengan riwayat tukak peptik dan atau perdarahan saluran cerna yang menggunakan AINS memiliki risiko terjadinya perdarahan saluran cerna 10 kali lipat dibandingkan dengan pasien tanpa faktor risiko tersebut. Faktor lain yang meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna adalah bersama kortikosteroid atau antikoagulan oral, penggunaan AINS yang lama, merokok, penggunaan alkohol, usia lanjut dan status kesehatan yang buruk. Sebagian besar laporan spontan efek samping saluran cerna fatal terjadi pada pasien lanjut usia atau pasien yang sangat lemah. Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan dalam mengobati populasi ini.
Untuk mengurangi resiko efek samping saluran cerna pada pasien yang diobati dengan AINS, dosis efektif terendah garus diberikan dengan lama pengobatan sesingkat mungkin. Dokter dan pasien harus waspada terhadap tanda dan gejala ulserasi dan perdarahan saluran cerna selama terapi dengan AINS. Jika dicurigai adanya efek samping saluran cerna yang serius, segera dilakukan evaluasi serta pengobatan tambahan. Untuk pasien berisiko tinggi, terapi alternatif yang tidak melibatkan AINS dapat dipertimbangkan.
Karena kegagalan ginjal akut mungkin dapat terjadi pada penderita yang sudah mempunyai gangguan fungsi ginjal, maka pada penderita seperti ini pemberian diclofenac sodium harus dengan hati – hati dan fungsi ginjal harus dimonitor.
Hati – hati bila digunakan pada wanita hamil atau menyusui kecuali bila sangat diperlukan.

Wednesday, May 1, 2013

Glyceril Guaiacolat

Glyceril Guaiacolat

Komposisi:
Tiap tablet mengandung Glyceryl Guaiacolate 100 mg

Cara Kerja Obat:
GG memiliki aktivitas sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan sputum yang terdapat di trakhea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan memudahkan untuk membuang sputum. Akan tetapi bukti objektif masih sedikit.

Indikasi:
- Meringankan batuk produktif (sebagai ekspektoran).
- Produksi sputum yang tidak normal.

Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap produk guaifenesin

Dosis:
- Dosis Dewasa:
Dosis secara oral 200 sampai 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400 mg/hari

- Dosis Anak:
· 12 tahun keatas : dosis secara oral 200 sampai 400 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 2400 mg/hari.
· 6-12 tahun : dosis secara oral 100 sampai 200 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 1200 mg/hari.
· 2-6 tahun : dosis secara oral 50 sampai 100 mg setiap 4 jam; dosis maksimum 600 mg/hari
· 2 tahun kebawah perlu penyesuaian dosis secara individual, pada umumnya digunakan dosis 25 sampai 50 mg secara oral setiap 4 jam; dosis maksimum 300 mg/hari.

Efek Samping:
Efek samping yang sering muncul adalah mual dan muntah

Peringatan dan Perhatian:
Kehamilan & menyusui, anak < 2 tahun.

Tuesday, April 30, 2013

Acyclovir Salap

KOMPOSISI
Tiap gram krim mengandung acyclovir 50 mg.

CARA KERJA OBAT
Acyclovir adalah nukleosida purin asiklik yang secara in vitro mempunyai aktivitas menghambat virus herpes simplex (HSV) tipe I dan HSV tipe II, Varicella Zoster, Epstein-Barr, dan Cytomegalovirus. Acyclovir diaktivasi oleh thymidine kinase virus herpes sehingga mengalami fosforilasi membentuk acyclovir trifosfat yang merupakan acyclovir bentuk aktif. acyclovir trifosfat akan mengganggu virus herpes simplex DNA polymerase dan menghambat replikasi DNA virus dan menghambat DNA polymerase selular.

INDIKASI
Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir, ' termasuk herpes genitalis yang inisial dan rekuren.

CARA PENGGUNAAN 
Topikal

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
  • Oleskan tipis-tipis hingga menutupi seluruh bagian kulit yang mengalami Iesisetiap3jam 6 kali sehari selama 7 hari. 
  • Ukuran dosis setiap pemberian akan tergantung pada luasnya daerah lesi. 
  • Pengobatan akan tercapai dengan baik jika dimulai pada awal terjadinya tanda-tanda atau gejala infeksi. 
  • Gunakan sarung tangan karet saat mengoleskan krim acyclovir untuk mencegah autoinokulasi pada bagian tubuh yang lain atau menulamya InfeksL pada orang lain. 

PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Hanya untuk pemakaian kulit dan tidak digunakan untuk mata. 
  • Jangan melampaui dosis yang dianjurkan, jumlah pemakaian dan lamanya pengobatan. 
  • Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi HSV rekuren. 
  • Acyclovir jangan digunakan selama kehamilan kecuali keuntungannya lebih besar daripada resikonya terhadap fetus. 
  • Hati-hati jika acyclovir diberikan pada wanita yang menyusui. 

EFEK SAMPING
Nyeri ringan termasuk rasa terbakar sementara dan rasa yang menyengat. Reaksi lokal termasuk pruritus, rash, vulvitis, dan edema.

KONTRAINDIKASI
Untuk penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir.

CARA PENYIMPANAN
Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.

Kemasan
Acyclovir 5%, tube 5 g krim

Nomor Registrasi
No. Reg. GKL9620919229A1

INDOFARMA - BEKASI - INDONESIA

Saturday, April 27, 2013

Cefadroxil

CEFADROXIL 500 Mg

Cefadroxil merupakan suatu bahan aktif yang termasuk dalam kelompok antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel kuman serta menghasilkan efek bakterisid. Cefadroxil efektif untuk organisme seperti: B-haemolytic, streptococci, genus Staphylococcus termasuk strain penghasil Penisilinase, Streptococcus (Diplococcus) pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp dan Moraxella (Branhamella) catarrhalis.
Cefadroxil 500 mg


KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung Cefadroxil monohidrat 524,77 mg
(setara dengan 500 mg Cefadroxil anhidrat).

INDIKASI
Untuk pengobatan:
- Infeksi saluran kemih, yang disebabkan: E. coli, P. mirabilis dan Klebsiella sp.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak, yang disebabkan: genus Staphylococcus dan atau Streptococcus 
- Faringitis dan tonsilitis, yang disebabkan: Streptococcus pyogenes (kelompok A/Bhaemolytic streptococci).


KONTRA INDIKASI
Penderita yang diketahui hipersensitif terhadap derivat Sefalosporin.


EFEK SAMPING
Umumnya jarang dan bersifat ringan berupa gangguan saluran cerna, misalnya: nausea, vomitus, diare dan reaksi alergi kulit, urtikaria. Efek samping serius dapat berupa kolitis pseudomembran.


PERINGATAN DAN PERHATIAN
Hati-hati diberikan pada penderita yang diketahui alergi terhadap penisilin ,karena ada kemungkinan reaksi silang, penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan penderita dengan kolitis.
Dapat memberikan hasil positif palsu pada reaksi Coomb dan tes glukosa urin dengan teknik Benedict dan Fehling.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang non-sensitif terhadap Cefadroxil. Keamanan penggunaan pada wanita hamil dan bayi prematur belum diketahui.


DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN
Pengobatan diberikan tergantung pada tingkat infeksi, umumnya diberikan selama 3 hari. Sebaiknya diberikan setelah makan.

Dewasa
- Infeksi saluran kemih: 500 -1000 mg, 2 kali sehari.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak: 500 mg, 2 kali sehari.
- Faringitis dan tonsilitis: 500 mg, 2 kali sehari (selama 10 hah).

Anak 
30 mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam.


KEMASAN
Dos berisi 10 strip @ 10 kapsul. 
No. Reg. GKL0214810901A1
Simpan di tempat sejuk dan kering

Diproduksi oleh:
PT Medikon Prima Laboratories
Tangerang, Indonesia

Wednesday, April 24, 2013

Cetrizine


Cetrizine 50 mg
KOMPOSISI

Tiap tablet salut selaput mengandung : Cetirizine dihidroklorida 10 mg.

INDIKASI

Pengobatan rinitis alergi menahun, rinitis alergi musirhan, dan urtikaria idiopatis kronis.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun : 1 tablet (10 mg) sehari.


PERINGATAN DAN PERHATIAN

Penggunaan pada wanita hamil: tidak ada efek samping yang dilaporkan dari penelitian pada binatang.

Tidak ada atau hanya sedikit penggunaan cetirizine pada wanita namil. Seperti halnya obat lain, penggunaan

cetirizine pada wanita hamil harus dihindari.

EFEK SAMPING

Terkadang dilaporkan adanya efek samping yang ringan dan sementara. mengantuk, gelisah, mulut kering, dan gangguan saluran cerna. jika diinginkan, dapat digunakan dosis, Pada beberapa individu, reaksi hipersensitifitas termasuk, reaksi kulit dan angioedema dapat terjadi.

KELEBIHAN DOSIS

Mengantuk dapat merupakan geiala kelebihan dosis yang terjadi pada pemberian cetirizine 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, kegelisahan dapat terjadi. Pada kasus kelebihan dosis yang berat harus dilakukankuras lambung disertai tindakan pendukung yang biasa. Saat ini tidak ada antidot yang spesifik.

KONTRAINDIKASI

Pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap kandungan cetirizine.

Cetirizine dikontrajndikasikan pada wanita yang sedang menyusui karena bahan aktifnya, cetirizine,

diekskresikan melalui air susu ibu.

INTERAKSI OBAT

Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizine dengan obat lain. Penelitian terhadap diazepam dan simetidin menunjukkan tidak ada bukti interaksi. Sepertinalnya pada penggunaan antihistamin lainnya, dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C), terlindung dari cahaya

KEMASAN

Dus berisi 5 blister @ 10 tablet salut selaput.

No. Reg. : GKL0533513317A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh :

NOVELL

PHARMACEUTICAL LABORATORIES

BOGOR-INDONESIA

Tuesday, April 23, 2013

Farnormin 50 mg

Farnormin 50 mg
farmasi
Fahrenheit
Komposisi:
Atenolol 50 mg
Indikasi:
Hipertensi dan angina pektoris akibat arteriosklerosis koroner.
Dosis:
Untuk hipertensi : 50 mg/hari. Jika dalam 1-2 minggu tidak respon, dosis ditingkatkan sampai dengan 100 mg/hari. Untuk gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin 15-35 mL/menit) : 50 mg/hari. Untuk bersihan kreatinin < 15 mL/menit : 50 g tiap 2 hari. Untuk angina pektoris : 100 mg/hari dosis tunggal atau terbagi.
Pemberian Obat:
Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi:
Gagal jantung, sinus bradikardia, blok jantung derajat 2 dan 3, syok kardiogenik, asma bronkial.
Perhatian:
Hamil, gagal jantung kongestif, disfungsi ginjal, DM, hipoglikemi, pembedahan, anestesi, pemakaian bersama verapamil.
Efek Samping:
Gangguan GI, bradikardia, bronkospasme, ekstremitas terasa dingin, sakit kepala, lelah, lemah, vertigo, mengantuk, vertigo, depresi, hipotensi postural, sedasi.
Interaksi Obat:
Dipengaruhi oleh klonidin, digitalis glikosida, simpatomimetik. Mempotensiasi kerja penghambat neuromuskular non depolarisasi.
Kemasan:
Tablet 50 mg x 10

Sunday, April 21, 2013

Acetyl salicylic acid










CARDIO ASPIRIN
Acetyl salicylic acid


Komposisi:

Setiap tablet bersalut enterik Cardio Aspirin mengandung asam asetil salisilat 100 mg.


Pharmacodvnamic Properties:

Cara biokimia tindakan asam acetylsalicylic pada inhibisi agregasi platelet Oleh karena itu 
didasarkan pada:
1. Sebuah penghambatan ireversibel cyclo-oxygenase di platelet, dan
2. Sebuah penghambatan reversibel cyclo-oxygenase di dinding pembuluh darah.


Indikasi:

• Untuk mengurangi risiko trombosis koroner lebih lanjut selama tahap pemulihan dari infark 
  miokard (re-infark profilaksis)
• Untuk mengurangi risiko morbiditas dan / atau serangan Ml (miokard infark) pada pasien dengan 
  riwayat Ml atau angina pektoris tidak stabil
• Untuk mencegah trombosis (re-oklusi profilaksis) setelah aorto-bypass jantung
• Untuk mengurangi risiko berulang serangan iskemik transient (TIA) dan stroke pada pasien 
  dengan TIA


Catatan:

Karena kemungkinan sindrom Reye, penggunaan tablet bersalut enterik Cardio Aspirin 100 pada 
anak-anak dan orang dewasa dengan demam hanya boleh pada rekomendasi dokter atau jika 
langkah-langkah lain telah terbukti tidak efektif.


Dosis:

Kecuali instruksi khusus dari dokter, dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
• Biasanya 100 mg harian * '
• Mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan infark miokard 
  sebelumnya: dosis harian 100 mg sampai 300 mg saat ini dianjurkan
• Mengurangi resiko serangan iskemik transien (TIA) dan stroke pada pasien 
  dengan TIA: dosis harian 100 mg sampai 300 mg saat ini dianjurkan.



Administrasi:

Tablet harus ditelan dengan cairan, sebaiknya sebelum makan dengan banyak cairan.


Kontraindikasi:

Tablet bersalut enterik 100 Cardio Aspirin tidak boleh diberikan kepada pasien dengan ulkus  lambung atau duodenum dan pada pasien dengan kecenderungan gangguan hemoragik patologis, pasien dengan gangguan perdarahan lain, dan hipersensitivitas untuk Acetosal.


Peringatan dan Tindakan pencegahan:


  • produk yang mengandung acetylsalicylic obat asam harus digunakan pada anak-anak dan remaja dengan penyakit demam hanya setelah mencermati risiko dan manfaat-evaluasi karena adanya kemungkinan sindrom Reye, sebuah penyakit yang jarang tetapi serius.
  • Karena tidak digunakan pada wanita hamil dan menyusui kecuali atas nasihat dokter.
  • Cardio Aspirin tidak boleh digunakan pada pasien dengan kerusakan hati yang parah, hipo-prothrombinemia, atau kekurangan vitamin K.
  • Discontinue penggunaannya dalam kasus tinnitus, gangguan pendengaran, atau pusing.
  • Konsultasikan dengan dokter segera jika terjadi iritasi lambung bertahan.
  • Cardio Aspirin tidak boleh digunakan dalam jangka panjang pengobatan atau dalam dosis tinggi tanpa terlebih dahulu konsultasi dengan dokter.
  • Konsultasi dengan dokter diperlukan bila tablet bersalut enterik Aspirin 100 adalah untuk 
  • diberikan kepada pasien juga menerima antikoagulan (misalnya heparin derivatif dan coumarin); pasien dengan glukosa-6-fosfat-dehydrogynase kekurangan; asma pasien; pasien yang peka terhadap salisilat, anti-inflammatory/anti-rheumatic lain agen, atau agen alergi lain; pasien dengan kronis atau berulang lambung atau duodenum gejala; pasien dengan disfungsi ginjal dan wanita hamil, terutama pada trimester terakhir.


Catatan:

Pasien dengan asma, demam, pembengkakan mukosa hidung (nasal polip), atau pasien dengan infeksi 
pernapasan kronis (terutama jika disertai dengan tanda-tanda jerami demam), dan pasien hipersensitif 
terhadap seluruh jenis analgesik dan anti-rematik agen beresiko serangan asma ketika menggunakan 
tablet bersalut enterik Aspirin 100 (sama analgesik / analgesik intoleransi). Oleh karena itu, 
mereka harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Hal ini juga berlaku untuk 
pasien alergi agen lain, misalnya yang menyebabkan reaksi kulit, gatal, atau urticaria.


Reaksi merugikan:

Reaksi-reaksi yang merugikan berikut mungkin terjadi: nyeri lambung, rasa panas, mual, perdarahan 
gastrointestinal; reaksi hipersensitivitas (dyspnea serangan, reaksi kulit) mungkin jarang terjadi;
menurunkan platelet count (trombocytopenia) dapat terjadi; reversibel peningkatan kadar enzim hati 
dalam penggunaan jangka panjang dosis tinggi.Acetyl salicylic acid

Monday, April 15, 2013

MYCOSPOR

KOMPOSISI: 
CREAM: Bifonazole 10 mg
Benzil Alkohol (sebagai pengawet) 1% m / m
Basis krim inert o / w ke 1 g.

Farmakologi 
TINDAKAN: 
Bifonazole adalah anti jamur spektrum luas, yang menekan sintesis dinding sel. Its in vitro aktivitas melawan dermatophytes (misalnya Trichophyton spp.) Terutama berhubung dgn fungisida sedangkan terhadap ragi terutama fungistatic.

INDIKASI: 
Ditunjukkan dalam mycoses dari kulit dan bagian-bagian mukokutan karena dermatophytes, Candida spesies, Malassezia ketombe, Corynebacterium minutissimum dan spesies Aspergillus.

KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas untuk bifonazole dan cetyl alkohol stearyl (krim).

PERINGATAN
Dalam 3 bulan pertama kehamilan MYCOSPOR tidak boleh digunakan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Solusi mudah terbakar. Jauhkan dari api terbuka. Hanya untuk pemakaian luar.

DOSIS
Cream MYCOSPOR digunakan sekali dalam sehari. Tipis itu diterapkan untuk daerah-daerah kulit yang terkena, dan mengusap masuk Biasanya hanya beberapa tetes (sekitar 3 tetes) larutan atau bila menggunakan pompa semprot, 1 atau 2 semprotan depresi dari kepala, atau sejumlah kecil (sekitar ½ cm ) dari krim, akan cukup untuk perawatan daerah ukuran telapak tangan. Untuk dukungan higienis pengobatan dianjurkan untuk mencuci dan mengeringkan kulit secara menyeluruh daerah yang terkena sebelum menerapkan MYCOSPOR Cream Pengobatan dengan krim .MYCOSPOR tidak boleh dihentikan bila gejala inflamasi akut dan tanda-tanda telah surut, namun tergantung pada penyakit yang sedang dirawat, akan
berlangsung selama 2 sampai 4 minggu.

Efek Samping
Reaksi kulit yang mungkin terjadi termasuk ringan dan transien memerah, pruritus, gangguan kulit, gatal, kulit kering, iritasi, eksim, ruam atau vesiculobullous sensasi terbakar. Pengembangan dermatitis kontak telah dilaporkan sesekali. Nyeri dapat terjadi jarang. Efek samping ini bersifat reversibel setelah penghentian perawatan. Hipersensitivitas untuk cetyl stearyl alkohol dapat menyebabkan reaksi alergi. Dalam kasus ini Solusi MYCOSPOR harus digunakan.

PENYIMPANAN INSTRUKSI : 

Ruangan di bawah 25 ° C.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

PENDAFTARAN NO.:
MYCOSPOR CREAM: R/13.9.2/203
Registered trade mark of Bayer AG, Germany

Sunday, April 14, 2013

ALEGI


KOMPOSISI :

Tiap Kaplet mengandung :
Deksametason 0,5 mg
Deksklorfeniramin maleat 2 mg

MEKANISME KERJA OBAT :

ALEGI® mengandung deksametason, suatu kortikosteroid oral dengan masa kerja panjang, serta deksklorfeniramin maleat, suatu antihistamin oral yang bekerja dengan menghambat pelepasan histamin dan mediator radang yang lain dari masf cell dan basofil. Paduan kedua obat ini saling menunjang untuk mengatasi berbagai menifestasi reaksi alergi.


INDIKASI :
Untuk mengatasi reaksi alergi pada berbagai organ dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid. Reaksi alergi ini antara lain ialah rinitis alergi, urtikaria, dermatitis akut atau kronik dan hay fever, dll.

KONTRA INDIKASI :
ALEGI® dikontraindikasikan pada penderita yang hipersensitif terhadap deksklorfeniramin maleat dan atau deksametason. 
Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita yang sedang mendapat pengobatan dengan golongan MAO atau yang menderita tukak lambung. 
Penderita infeksi jamur sistemik. 
Penderita tukak lambung aktif. 

EFEK SAMPING :

Penggunaan ALEGI® pada penderita tertentu dapat menimbulkan rasa mengantuk, muiut kering, keluhan lambung serta retensi air dan elektrolit. 
Gangguan muskuloskeletal, oftalmik, metabolik dan endokrin. 

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

Seperti umumnya penggunaan kortikosteroid dan antihistamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
ALEGI® harus diberikan dengan hati-hati pada penderita gagal jantung, herpes simpleks pada mata, tukak peptik, hipertensi, glaukoma, osteoporosis, miastenia, epilepsi, penderita dengan riwayat kolitis, dan hipertrofi prostat.

Bila diberikan pada penderita diabetes perlu penyesuaian dosis dari obat antidiabetik. 
Selama menggunakan obat ini harus hati-hati bila mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. 
Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. 
Pada penggunaan kortikosteroid jangka panjang, hindari penghentian obat secara tiba-tiba karena dapat menimbulkan gejala putus obat. 
Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. 

INTERAKSI OBAT :
Pemberian ALEGI® bersama dengan obat-obat hipnotik sedatif (misalnya fenobarbital, klorpromazin, diazepam, dil) dapat meningkatkan efek sedasi. Pemberian obat ini bersama diuretik tertentu dapat meningkatkan efek hipokalemia.


ATURAN PAKAI :
Dewasa : 
1 kaplet, 3-4 kali sehari sesudah makan. Dosis perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Dosis maksimal 8 kaplet sehari. 

Anak 6 -12 tahun : 
1/2 kaplet, 3-4 kali sehari. 

Anak 2 - 6 tahun : 
1/4 kaplet, 3-4 kali sehari. Bila terjadi perbaikan, dosis dikurangi bertahap sampai tercapai dosis efektif terkecil. 

KEMASAN DAN NO. 
ALEGI® Kotak berisi 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. DKL 9913309310A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering
CA-1048-01
PT. LAPI LABORATORIES CIKANDE - INDONESIA

Sunday, April 7, 2013

FORRES

Forres Tab 50 mg
Komposisi :
Tiap tablet salut selaput mengandung Eperisone HCl setara dengan Eperisone 50 mg

Indikasi :
Untuk pengobatan simptomatik pada kondisi-kondisi yang disertai dengan spasmus muskoloskeletal.

Kontra Indikasi :
Pasien dengan sejarah hipersensifitas terhadap zat-zat yang terkandung dalam FORRES.

Interaksi Obat :
Gangguan akomodasi mata dilaporkan terjadi setelah penggunaan FORRES bersama-sama dengan methocarbamol dan tolperisone HCl (senyawa dengan struktur kimia yang mirip dengan FORRES).

Dosis dan cara pemberian :
Untuk dewasa, diberikan 3 tablet per oral sehari dalam dosis terbagi tiga, diberikan setelah makan. Dosis dapat disesuaikan dengan umur pasien dan beratnya gejala.

Kemasan :
Dos berisi 5 strip x 10 tablet salut selaput @ 50 mg
Reg.No.DKL0211635217A1

Simpan pada suhu kamar (di bawah 30°C).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Friday, March 29, 2013

SALEP 88

komposisi
acidum salicylicum . . . . . .60 mg
acidum benzoicum . . . . . .65 mg
sulfur praecipitatum . . . . . 60 mg
camphora . . . . . . . . . . . . 30 mg
mentholum . . . . . . . . . . . .25 mg
vaselin album ad . . . . . . . 1000 mg

Indikasi
untuk mengobati penyakit kulit seperti panu,kadas,kurap,kudis dan kutu air

Dosis
oleskan 3x sehari secukupnya pada bagian yang luka dan gatal. sebelumnya dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu

kontra indikasi
penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat

Efek samping
bila digunakan terus menerus dapat menimbulkan iritasi,dermatitis,urtikaria

Peringatan dan perhatian
obat untuk pemakaian luar, tidak boleh untuk mata. hati-hati penggunaan jangka lama, menyebabkan hipersensitif, misalkan radang kulit. hentikan

pemakaian jika terjadi iritasi.
Reg.No.DBL8114400230A1

MECCAYA
bekasi-indonesia

Thursday, March 28, 2013

ASCARDIA

KOMPOSISI :

Enteric Coated 80
Tiap tablet salut enterik mengandung 80 mg asam asetil salisilat (asetosal)

ASCARDIA® Enteric Coated 160
Tiap  tablet   salut   enterik   mengandung   160   mg   asam   asetil   salisilat
(asetosal)


TINJAUAN UMUM :
ASCARDIA8 Enteric Coated terdiri dari tablet inti yang mengandung asetosal dan bahan penyalut yang tahan terhadap asam lambung. Produk ini dirancang untuk tidak melepaskan zat aktifnya di lambung, melainkan segera melepaskannya di duodenum. Sifat ini bermanfaat untuk melindungi lambung dari iritasi oieh asetosai.


FARMAKOLOGI :
Asetosal merupakan zat berkhasiat yang berfungsi mencegah adhesi dan agregasi platelet, dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang berfungsi membentuk tromboksan A2 dan prostasiklin. Tromboksan A2 merupakan suatu vasokonstriktor yang akan menginduksi pelepasan granul-granul intraseluier, sehingga berakibat agregasi platelet. Prostasiklin merupakan vasodilator yang akan menghambat agregasi platelet. Pada keadaan normal diperlukan keseimbangan antara tromboksan A2 dan prostasiklin. Pada pembuluh darah yang sehat, platelet yang bersirkulasi tidak akan mengalami adhesi dengan pembuluh darah. Tetapi adanya kerusakan pada sel endotel akan menyebabkan agregasi platelet dan membentuk trombus, atau terjadi adhesi platelet dengan pembuluh darah. Keadaan tersebut menyebabkan gangguan aliran darah dan terjadi iskemia. yang merupakan patogenesis MCi (Myocard infarct) dan TIA (Transient Ischemic Attack)


INDIKASI :
Mengurangi  resiko  kematian  dan  atau  serangan   MCI   pada   penderita dengan riwayat infark atau angina pektoris yang tidak stabil. Mengurangi resiko serangan ulang TIA atau  stroke  pada  pria dengan riwayat iskemia otak sementara akibat emboli fibrin platelet.


Catatan :
Untuk menjaga  keutuhan dan manfaat salut enteriknya, Ascardia® tidak disarankan untuk dibelah,dikunyah,dihancurkan atau diracik sebelum
ditelan.


KONTRA INDIKASI :

Tukak lambung aktif, hemofflia dan gangguan perdarahan lainnya,serta hipersensitivitas.


INTERAKSI OBAT :

Pemberian    bersama    asetosal    dan    warfarin    dapat    menyebabkan perdarahan saluran cerna dan kadang-kadang perdarahan intraserebral.


EFEK SAMPING :
Reaksi gastrointestinal:

Dosis   1000  mg/hari   asetosal   konvensional   dapat   menyebabkan   nyeri lambung, rasa terbakar, mual dan muntah. Efek samping tersebut dapat
dikurangi dengan sediaan enteric coated ini.


Perdarahan saluran cerna:


Merupakan akibat efek asetosal pada mukosa lambung, disfungsi platelet dan kerentanan individu, misal: penderita ulkus peptikum.

Hipoprotrombinemia :

Merupakan akibat pengunaan asetosal dosis besar selama beberapa hari.
Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian Vitamin K.


Hipersensitivitas :


Spasme bronkus, urtikaria dan angioedema.


PERINGATAN DAN PERHATIAN :

Asetosal dapat menyebabkan sindroma Reye, sehingga sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak dengan panastinggi, terutama pada influenza dan varicella, kecuali alas anjuran dokter. 
Hentikan pengobatan bila terjadi tinitus, gangguan pendengaran atau pusing. 
Jika terjadi gangguan lambung yang menetap atau terjadi keracunan (overdosis), segera hubungi dokter. 
Penggunaan untuk wanita hamil dan menyusui, konsultasikan dulu dengan dokter. 
Penggunaan bersama asetosal dengan antasida yang dapat terabsorbsi akan meningkatkan klirens asetosal. 
Penggunaan bersama asetosal dengan antasida yang tidak dapat terabsorbsi dapat mengganggu absorbs! asetosal. 
Sebaiknya asetosal tidak diberikan pada penderita dengan kerusakan hati berat. hipoprotrombinemia atau defisiensi Vitamin K. 
Jauhkan dari jangkauan anak-anak 

KEMASAN
Ascardia® Enteric Coated 80
Dus 10 strip @ 10 tablet
No. Reg. DKL 9321613715A1

Ascardia® Enteric Coated 160
Dus 10 strip @ 10 tablet
No Reg. DKL 9321613715B1

Tuesday, March 26, 2013

ASPILET THROMBO


ASPILET THROMBO
KANDUNGAN :

Asam Asetilsalisilat 80 Mg


INDIKASI :

Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi platelet) pada infark miokardial akut atau setelah stroke.


KONTRA INDIKASI :

- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.
- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.


PERHATIAN :

- Kerusakan ginjal atau hati.
- Hamil, menyusui.
- Dehidrasi.
- Anak berusia kurang dari 12 tahun.


EFEK SAMPING :

Iritasi lambung-usus, mual, muntah.
Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.


INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :

Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.


DOSIS :

1-2 tablet sekali sehari.


PENYAJIAN :

Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

    
KEMASAN & NO REG. ;

Dus isi 5 blister @ 30 tablet, DKL 9914706715A1

PABRIK :

Medifarma/UAP

Aspilets Tablet

Aspilets
Asam Asetilsalisilat
ASPILETS Chewabie mengandung asam asetilsalisilat dengan bufer, bekerja dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam, dan menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat meringankan rasa sakit.

KOMPOSISI :
Setiap tablet mengandung
Asam Asetilsalisilat : 80 mg

INDIKASI :
Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot.



DOSIS :
Diberikan 3 kali sehari
Anak 2-6 tahun
1/2 — 1 tablet
Anak 6-12 tahun
1-2 tablet
Atau menurut petunjuk dokter.

Tablet boleh dihancurkan dahulu sebelum dilepaskan dari foilnya, lalu dilarutkan dalam sejumlah air atau dicampur dengan susu, dan diminum sesudah makan.

Aspilets
PERHATIAN :
Jauhkan dari jangkauan anak-anak guna mencegah salah penggunaan.

EFEK SAMPING :
Kadang-kadang dapat terjadi :mual,muntah.Pemakaian jangka panjang dapat terjadi :pendarahan lambung,tukak lambung.

KONTRA INDIKASI :
Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita tukak lambung (maag). Pernah atau sering mengalami pendarahan dibawah kulit (konsultasikan dengan dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia. Karena dapat meningkatkan resiko terjadinya pendarahan.Penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan (konsultasikan dengan dokter).

KEMASAN
Dus berisi 100 tablet (10 strip @ 10 tablet)
Reg. No. DBL7214703063A1

SIMPAN DI TEMPAT SEJUK DAN KERING(15° - 25'C)

669212-2-MAS/18.07

Friday, March 1, 2013

Aviz 0,25 MG

 KOMPOSISI

Tiap tablet mengandung 0,25 mg ; 0,5 mg ; dan 1,0 mg alprazolam.

INDIKASI:

Pengobatan jangka pendek ansietas sedang sampai berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.

KONTRA INDIKASI:

hapersensitifitas terhadap golongan bezodiazepin, glaukoma sudut sempit, akut, miastenia gravis.

PERHATIAN:

Dapat terjadi ketergantungan.

EFEK SAMPING:

Intoksifikasi, fngsi saraf.
Mengantuk, kelemahan otot ataksia, amnesia, depresi, light-headedness, bingung, halusinasi, "blurred vision"
Jarang terjadi: nyeri kepala, insomnia, reaksi paradoksikal, tremor, hipotensi, gangguan gastrointestinal, rash, perubahan libido, menstruasi tidak teratur, retensi urin, "blood dyscrasias" dan "jaundice"

DOSIS:

Dewasa: 3x sehari 0,25-0,5 mg; lanjut usia, debil dan gangguan fungsi hati parah: 2-3x sehari 0,25 mg.

KEMASAN:
Dos: 3 x 10 tablet 0,5 mg
3 x 10 tablet 1 mg